Language: Italian

ISSN: 2255-0666

Abstract/Notes: Der vorliegende Band 7 der Reihe mit dem Titel „Montessori-Pädagogik in Deutschland“ ist entstanden im Anschluss an die Jubiläumstagung, die aus Anlass des 40jährigen Bestehens der 1961 gegründeten Montessori-Vereinigung e.V., Sitz Aachen, 2001 in der Thomas-Morus-Akademie in Bensberg stattgefunden hat. Die Leserinnen und Leser dieses Bandes erhalten aus den vielfältigen Beiträgen ein reichhaltiges und differenziertes Bild der Montessori-Pädagogik in Theorie und Praxis in Deutschland und darüber hinaus. Denn Montessori-Pädagogik vollzieht sich seit ihren Anfängen in einem internationalen Kontext. Es geht in diesem Band nicht nur um die in den vergangenen vier Jahrzehnten geleistete Arbeit, sondern auch um die Aktualität des pädagogischen Denkens Maria Montessoris, um kritische Weiterentwicklungen und mögliche Perspektiven für die Zukunft angesichts der Herausforderungen des 21. Jahrhunderts.

Language: German

Published: Münster, Germany: Lit, 2002

ISBN: 978-3-8258-5746-2 3-8258-5746-8

Series: Impulse der Reformpädagogik , 7

Abstract/Notes: Perkembangan pada anak salah satunya adalah perkembangan motorik halus. Penguasaan motorik halus adalah salah satu yang penting bagi anak khususnya usia 3-6 tahun. Namun, tidak semua anak mempunyai kematangan yang sama untuk menguasai kemampuan motorik halus pada tahap yang sama. Perkembangan motorik halus pada anak salah satunya dipengaruhi faktor eksternal yaitu lingkungan. Metode pembelajaran Montessori merupakan salah satu metode yang mementingkan penyediaan lingkungan yang sesuai dengan tahap perkembangan anak. Penyediaan lingkungan yang sesuai diwujudkan melalui berdirinya sekolah-sekolah dengan metode pembelajaran Montessori, termasuk Albata Islamic Montessori Preschool. Bedanya, kelas di sekolah yang menggunakan Metode pembelajaran Montessori tidak mengelompokkan anak berdasarkan umur agar anak bisa saling mengajarkan dan bersosialisasi dengan baik, membentuk jiwa kepemimpinan anak, tanggung jawab dan kemandirian. Selain itu dalam metode ini, digunakan alat permainan edukatif yang sesuai dengan tahap perkembangan anak. Berdasarkan penjelasan diatas, dibutuhkan sarana pembelajaran motorik halus berupa mainan montessori yang dapat dimainkan anak usia 3-6 tahun secara bersama-sama atau multiplayer. Penelitian ini menggunakan metode kualitatif dengan pendekatan deskriptif, data bersumber dari observasi, wawancara dan studi literatur. Salah satu mainan Montessori yang umum digunakan untuk melatih motorik halus adalah mainan balok. Perbedaan mainan balok yang dikembangkan peneliti dibanding penelitian serupa sebelumnya yaitu dalam segi fungsi dan cara bermain. Sementara material menggunakan kayu dengan finishing yang menyesuaikan fungsi yaitu HPL putih glossy digunakan untuk menggambar, menulis pada permukaan balok. Hasil penelitian berupa Mainan Balok Montessori multiplayer yang memiliki nilai kebaruan dari segi fungsi yaitu digunakan untuk melatih motorik halus khususnya aktifitas yang bersifat practical life dan dari segi cara bermain menggunakan konsep multiplayer yang sesuai dengan perkembangan psikologis usia 3-6 tahun.

Language: Indonesian

Published: Surabaya, Indonesia, 2022

Language: English

ISSN: 0889-5643

Language: English

Published: Newtown, Australia: Nursery School Teacher's College, 1980

Language: English

ISSN: 0889-5643

Abstract/Notes: The purpose of this study was to describe the variables that contributed to the establishment of a charter school in an urban Arizona district and rural California district noting the similarities and dissimilarities, and to disclose the factors used to justify the implementation of the Montessori theory of education. Another purpose of the study was to describe the guidelines for maintaining a charter school, and the evaluation methods and factors used in the school's unique experience with staffing and funding. This research was descriptive and employed a case study approach. Descriptive research methodology was used to identify the same factors found in the Arizona study replicated by the researcher. Nonprobability, purposive sampling technique was the sampling used in the study. The instrument used for the study was interviews. Findings. The NFL/YET Academy in Arizona and Discovery Charter School in California experienced many similarities when the same variables were applied to both schools. As a result, the stakeholders of both schools used the principles of the organizational theory of empowerment to implement choices in curriculum. This process allowed the stakeholders an opportunity to meet the educational needs of students in the community. The following conclusions were made: (1) community empowerment plays a vital role in educating children; (2) the charter school movement allows parents, teachers, administrators, and community leaders to be involved in the creation of school governance and curriculum; and (3) charter schools allow all stakeholders to become involved in the decision-making process. The following are recommendations for further study: (1) This study should be conducted using a greater number of charter schools, and (2) This study should be conducted using administrator's leadership style in the organizational theory area of structure/roles.

Language: English

Published: La Verne, California, 2003

Language: English

Language: English

Language: English