Language: Italian

Published: Pisa, Italy: ETS, 2004

ISBN: 978-88-467-0458-0

Series: Scienze dell'educazione , 27

Abstract/Notes: In this article I focus on the impact of the Maria Montessori’s pedagogical method during the years of her work in South Asia (1939-1946; 1947-1949). The genesis of this research started in the late 1980s during the years of my fieldwork in Madras (today Chennai), when I was amazed to find a large number of “Montessori” schools in that city. Certainly, they were many more than in Italy, and in Rome itself, where Maria Montessori founded the first “House of Children” on the 6th January 1907. Thus, out of mere curiosity I started to enquire about the reasons of such “implantation”. Soon I came to know that Maria Montessori (1870-1952) and her son, Mario Montesano Montessori (1898-1982), from 1939 till 1949, spent almost ten years in India, Pakistan, and Sri Lanka. In all those countries they collaborated and interacted with local pedagogists, by also training hundreds of children and more than thousand students and teachers to the homonimous “Montessori” pedagogical method. India, after Italy, was also the country where Maria Montessori spent the longest period of her life. After relating to the major events of her personal life as well as her scientific and social engagements as psychiatrist, pedagogist, outspoken feminist and antifascist, I deal here with the adoption and adaptation of her pedagogical method in South Asia. Finally, I tackle the influence of the local educational systems and cultural practices on Maria Montessori herself and on her own method’s further development. Due to such a synergic encouter and interaction, today India is one of the most dynamic and prestigeous international centers for the “Montessori” pedagogical method teachers’ training.,Dans cet article, j’étudie en particulier l’impact de la méthode pédagogique de Maria Montessori durant ses années en Asie du Sud (1939-1946, 1947-1949). La genèse de cette recherche a débuté à la fin des années 1980, quand j’ai été étonnée de trouver à Madras (Chennai) un si grand nombre d’écoles Montessori au cours de mon long terrain dans cette ville. Certes, elles étaient beaucoup plus nombreuses que celles présentes en Italie, et plus qu’à Rome même, où Maria Montessori fonda la première Maison des Enfants le 6 janvier 1907. Ainsi, par simple curiosité, je commençai à m’enquérir des raisons d’une telle « implantation ». Bientôt, j’ai réalisé que Maria Montessori (1870-1952) et son fils, Mario Montesano Montessori (1898-1982), avaient de 1939 à 1949, séjourné près de dix ans en Inde, au Pakistan et au Sri Lanka. Dans tous ces pays, ils ont collaboré et interagi avec les pédagogues locaux, en formant également des centaines d’enfants et plus de mille élèves et enseignants à la méthode pédagogique « Montessori ». L’Inde, après l’Italie, était aussi le pays où Maria Montessori a passé la plus longue période de sa vie. Après avoir évoqué les grands événements de sa vie personnelle ainsi que ses engagements scientifiques et sociaux en tant que psychiatre, pédagogue, féministe et antifasciste, je traite ici de l’adoption et de l’adaptation de sa méthode pédagogique en Asie du Sud. Enfin, j’analyse l’influence des systèmes éducatifs locaux et des pratiques culturelles sur Maria Montessori elle-même et sur le développement ultérieur de sa propre méthode. Grâce à cette rencontre et à cette interaction synergiques, l’Inde est aujourd’hui l’un des centres internationaux les plus dynamiques et les plus prestigieux pratiquant la méthode pédagogique Montessori.

Language: French

Published: Paris, France: OpenEdition Books, 2018

ISBN: 978-2-7132-3154-4

Series: Purushartha

Language: Spanish

Language: Romanian

ISSN: 0034-8678

Language: Italian

Published: Milano, Italy: FrancoAngeli, 2015

ISBN: 978-88-917-2748-0 88-917-2748-2

Series: Filosofia Italiana , 10

Abstract/Notes: Tindakan yang dilakukan oleh seseorang yang bersifat nyata itu merupakan makna dari hasil pendidikan karakter yang dapat membentuk kepepribadiannya seseorang. Hal tersebut dilalui dengan pendidikan budi pekerti sehingga terbentuknya keperibadian di dalam diri seseorang. Seseorang akan bertinh laku dengan baik, bertanggung jawab, jujur, kerja keras, lemah lembut menghormati sesama dan juga penuh kasih saying. Hal itu dapat dilihat secara nyata pada tingkah laku seseorang. Konsep Pendidikan yang dimiliki oleh Ki Hajar Dewantara adalah bersifat pribumi. Sistem pendidikannya adalah system among dengan artian bersendikan kodrat alam dan merupakan system pendidikan yang bersifat kekeluargaan dan kemerdekaan terhadap anak supaya mereka dapat berkembang dan tumbuh dengan dasar kekuatannya sendiri Penyusunan metodenya Montessori merupakan sebuah metode pendidikan bagi anak-anak yang berdasar pada teori terhadap perkembangannya anak. Adapun metode tersebut berkarakteristik menekankan terhadap aktifitas anak dan adaptasi dilingkungan tempat belajarnya serta menyesuaikan terhadap level berkembangnya anak. Aktifitas fisik dan peran dalm menyerap kemampuan yang praktis dan konsep pembelajaran. Dari lingkungan sekolah konsep untuk Pendidikan anak diusia dini menurut Maria Montessori dan Ki Hajar dewantara juga ditemukan kesamaan dan juga ditemukan perbedaannya. Melihat persamaannya dilingkungan sekolah sama-sama mempunyai pendapat.Seprti halnya disekolah Casa Dei Bambini dan juga taman indria. Keduanya tersebut berpendapat sama bahwasanya media dalam pembelajaran menggunakan media dalam belajar yang bersifat alamiah dan pembelajaran nyata dari alam itu lebih menarik dibandingkan menggunakan media yang dibuat. Tempat dilaksanakannya pendidikan terhadap anak diusia dini dalam pemikiran Maria Montessori anak didik dfokuskan diruang kelas dan juga diditempatnya anak-anak pada saat bermain yang telah dirancangnya. Berdasarkan pemikiran Ki Hajar Dewantara bahwasanya tempat untuk dilaksanakannya Pendidikan terhadap anak tidak hanya dilingkungan sekolah. Mereka dapat melaksanakan pembelajarannya dilingkungan masyarakat dan juga dilingkungan keluarga. Jadi pemikirannya lebih meluas Pendidikan terhadap anak itu harus saling didukung oleh tiga lingkungan tersebut

Language: Indonesian

DOI: 10.46773/muaddib.v4i1.188

ISSN: 2685-9149

Language: Italian

Published: Verona, Italy, 1996

Language: Italian

ISSN: 0042-7241

Language: Italian

ISSN: 0033-9571, 1724-1871

Abstract/Notes: Nella riflessione montessoriana, la figura dell’insegnante assume significati altamente innovativi che ne rivelano il grado estremo di complessità, evidenziando suggestive e mai risolte ambivalenze. [In Montessori's reflection, the figure of the teacher takes on highly innovative meanings that reveal the extreme degree of complexity, highlighting suggestive and never resolved ambivalences.]

Language: Italian

DOI: 10.6092/issn.1970-2221/1491

ISSN: 1970-2221