Quick Search
For faster results please use our Quick Search engine.

Advanced Search

Search across titles, abstracts, authors, and keywords.
Advanced Search Guide.

503 results

Article

The Montessori Method: A Training Course for Teachers to be Given by Dr. Montessori

Available from: HathiTrust

Publication: Primary Education, vol. 20, no. 9

Pages: 569

See More

Language: English

Article

Le XXe Cours International Montessori, Nice, 1934 [The 20th International Montessori Course, Nice, 1934]

Available from: Bibliothèque Nationale de France (BNF) - Gallica

Publication: La Nouvelle éducation, no. 129

Pages: 153-156

Europe, France, International Montessori Training Course (20th, Nice, France, 1934), Trainings, Western Europe

See More

Language: French

ISSN: 2492-3524

Article

Accreditation [CCMA, AMI, St. Nicholas, Association Montessori Francophone de l'Amerique du Nord, The Calgary Montessori School]

Publication: CCMA Net [Canadian Council of Montessori Administrators], vol. 3, no. 1

Pages: 1-3

Americas, Canada, North America

See More

Language: English

Article

✓ Peer Reviewed

Pemikiran Ki Hajar Dewantara dan Maria Montessori tentang Pendidikan Anak Usia Dini [The Thoughts of Ki Hajar Dewantara and Maria Montessori About Early Childhood Education]

Available from: Universitas PGRI Semarang (Indonesia)

Publication: PAUDIA: Jurnal Penelitian dalam Bidang Pendidikan Anak Usia Dini [Research Journal in the Field of Early Childhood Education], vol. 9, no. 1

Pages: 17-35

Asia, Australasia, Indonesia, Ki Hajar Dewantara - Philosophy, Maria Montessori - Philosophy, Montessori method of education - Criticism, interpretation, etc., Southeast Asia, Taman Siswa

See More

Abstract/Notes: Mendalami ilmu pendidikan anak usia dini tidak dapat dilakukan apabila hanya mengkaji pemikiran satu tokoh saja. Tujuan penelitian ini adalah mengetahui (1) pemikiran, (2) persamaan dan perbedaan pemikiran Ki Hajar Dewantara dan Maria Montessori tentang pendidikan anak usia dini. Metode yang digunakan kualitatif dengan jenis penelitian kepustakaan yang mengkomparasikan pemikiran kedua tokoh. Data dianalisis dengan pendekatan deskriptif. Penelitian dilaksanakan selama dua bulan mulai januari sampai februari 2020. Sumber data terdiri dari data primer dan sekunder. Hasil penelitian menunjukkan (1) pemikiran pendidikan anak usia dini menurut Ki Hajar Dewantara adalah pendidikan yang diberikan pada anak 0-7 tahun dengan pemberian pendidikan yang memperhatikan unsur alami anak dengan materi melatih panca indera menggunakan metode lahiriah dan batiniah dilakukan di lingkungan keluarga, sekolah dan masyarakat dengan tujuan mengembangkan cipta, rasa dan karsa pada anak. Menurut Maria Montessori pendidikan anak usia dini adalah pendidikan yang diberikan untuk anak 0-6 tahun dilakukannya dilingkungan sekolah dengan materi keterampilan sehari-hari menggunakan metode lahiriah dan batiniah yang memberikan kebebasan anak untuk memilih aktivitas dan media yang ingin digunakan. (2) persamaan dan perbedaan pemikiran Ki Hajar Dewantara dan Maria Montessori tentang anak usia dini terletak dari aspek nama dan filosofi sekolah, setting lingkungan, dasar pemikiran PAUD, metode dan tugas pendidik. [The science of early childhood education cannot be understood from one’s thought. This research intended to know (1) the thoughts (2) the similarities and differences of early childhood education thoughts by Ki Hajar Dewantara and Maria Montessori. The method used was qualitative with library research which compared two experts’ thoughts. The data was analyzed by descriptive approach. This research was done within two months, january to february 2020. The data were from primary and secondary data. The results revealed (1) Ki Hajar Dewantara states that early childhood education is an education given to 0-7 year old children and emphasizes on natural factors by training five senses through outward and inward method around family, school and community environments to develop creativity, feeling and intention. While Maria Montessori says that early childhood education is an education given to 0-6 year old children through daily skills in school environment and uses outward and inward method which let them choose activity and media they want. (2) the similarities and differences of Ki Hajar Dewantara and Maria Montessori thoughts were school’s name and philosopy, environment, ECE basic thoughts, learning method and educator’s duties.]

Language: Indonesian

DOI: 10.26877/paudia.v9i1.5610

ISSN: 2598-4047, 2089-1431

Article

✓ Peer Reviewed

Maria Montessori e gli ambienti milanesi dell'Unione Femminile e della Società Umanitaria [Maria Montessori and the Milanese circles of the Women's Union and the Humanitarian Society]

Available from: Unione Femminile Nazionale

Publication: Annali di storia dell'educazione e delle istituzioni scolastiche, vol. 25

Pages: 8-26

Maria Montessori - Biographic sources, Società Umanitaria (The Humanitarian Society)

See More

Abstract/Notes: This article aims to reconstruct the role played by the Società Umanitaria (Humanitarian Society), based in Milan, for the widespread of the Montessori’s Method. The studied period spans from 1908, which is the year of the initial mediation of the Women’s Union’s members for the creation of the first Children’s Houses in the Humanitarian Society’s district, until 1923, which is the year of Augusto Osimo’s death, the general secretary of this institution. In particular, through the analysis of Maria Montessori and Augusto Osimo’s letters exchange, the complex plot of their fruitful collaboration will be highlighted, which was carried out through the organization of Montessori training courses by the Humanitarian Society. Their cooperation was further reinvigorated by a common cause, which was the intervention in favor of children victims of the war, up till the project of a Montessori law secondary school for young adolescents. This last project was never realized because of Osimo’s severe illness occurred in 1920.

Language: Italian

ISSN: 1723-9672, 2612-6559

Article

A Research About the Sensorial Education Focused on the Montessori Method / Montessori 감각교육에 관한 이론적 고찰

Available from: RISS

Publication: 영유아보육연구 [Infant Child Care Research], vol. 5

Pages: 1-19

See More

Language: Korean

Article

Die Selbsterziehung des Kindes: Die Vorzüge des Montessori-Systems – Berliner Vorträge [The Child's Self-Education: The Advantages of the Montessori System - Berlin Lectures]

Available from: Europeana Newspaper Archive

Publication: Berliner Volkszeitung (Berlin, Germany)

See More

Language: German

Article

Montessori Centenary Calendar–"Spirit of Montessori"

Publication: Montessori Society Review, vol. 18

Pages: 48

See More

Language: English

Article

Vijftig jaar na de opening van de' eerste Montessori School door Dr. Maria Montessori

Available from: Stadsarchief Amsterdam (Amsterdam City Archives)

Publication: Montessori Opvoeding, no. 7

Pages: 7

Fantasy in children

See More

Language: Dutch

Article

✓ Peer Reviewed

Peningkatan Kemampuan Menyelesaikan Soal pembagian Kelas III Melalui Model pembelajaran Montessori Sd Negeri 025 Rambah Hilir [Increasing the Ability to Solve Class III Division Questions Through the Montessori Learning Model at Sd Negeri 025 Rambah Hilir]

Available from: Journal of Development Education and Learning (JODEL)

Publication: Journal of Development Education and Learning (JODEL), vol. 2, no. 1

Pages: 41-46

Asia, Indonesia, Montessori method of education - Criticism, interpretation, etc., Montessori schools, Southeast Asia

See More

Abstract/Notes: Penelitian Tindakan kelas ini bertujuan untuk meningkatakan kemampuan menyelesaikan soal pembagian siswa yang masih rendah  dalam proses pembelajarnya matematika dikelas III SDN 025 Rambah Hilir. Berdasarkan pengamatan yang dilakukan penulis pada kelas III  rendahnya  kemampuan menyelesaikan soal pembagian, ditandai dengan belum terfokusnya siswa dengan kegiatan yang dilakukan dikelas. Adapun pelaksanaan untuk meningkatkan hasil belajar anak melalui perbaikan pada siklus 1 dan siklus 2 dengan melakukan desain prosedur perbaikan, pengamatan, teknik analisis data serta melakukan refleksi diri untuk pendidik. Hal ini dapat dilihat dari peningkatan hasil belajar peserta didik dari  siklus 1 sampai ke siklus 2. Pada tahap  siklus 1 dari 16 orang peserta didik 8 orang mendapat nilai dibawah KKM dengan persentase 60% dan 4 orang mendapat nilai di atas KKM dengan persentase 40%. Hal ini dapat dilihat rata – rata siswa adalah 70 dikarenakan siswa mendapat nilai diatas KKM sudah melebihi dari 75 % yaitu 12 siswa dan yang mendapatkan nilai dibawah KKM sebanyak 4 siswa dengan presentase 25 %. Nilai tertinggi 80 dan nilai terendah 60 data Dari hasil pengamatan pendidik, menunjukkan adanya peningkatan kemampuan anak dalam menggunakan metode Montessori.

Language: Indonesian

DOI: 10.31004/jodel.v2i1.49

ISSN: 3026-0124

Advanced Search