Language: Hungarian

ISSN: 1583-6436

Language: English

ISSN: 0894-4555

Language: English

Published: [S.I.]: Fleege, 1984

Edition: 9. ed

Abstract/Notes: Keprihatinan terhadap rendahnya karakter rasa ingin tahu akhir-akhir ini menjadi titik berangkat penelitian ini. Mengetahui pengaruh literasi berbasis pendekatan Montessori terhadap rasa ingin tahu anak pada usia tujuh tahun menjadi tujuan penelitian ini. Untuk itu digunakan pretest posttest non equivalent group design sebagai metode penelitian.  Sebanyak 17 anak kelas IB SD Kanisius Sorowajan Yogyakarta dilibatkan sebagai sampel untuk kelompok Montessori dan 17 anak kelas IA sebagai sampel untuk kelas kontrol. Temuan penelitian memperlihatkan bahwa program literasi berbasis pendekatan Montessori berpengaruh terhadap karakter rasa ingin tahu anak. Uji statistik menunjukkan selisih skor posttest-pretest kelompok Montessori (M = 1,0229, SE = 0,15003) lebih tinggi dari kelompok kontrol (M = 0,0076, SE = 0,03251). Perbedaannya signifikan dengan t(17,499) = 6,614 dan p = 0,000 (p < 0,05). Besar pengaruh yang didapatkan adalah r = 0,8451 yang termasuk kategori “efek besar” yang setara dengan 71,43%. Uji efektivitas pembelajaran di kelas Montessori dengan N-gain score adalah 55,98% yang masuk kategori "efektivitas menengah", sementara di kelas kontrol 0,42% yang termasuk dalam “efektivitas rendah”. [Concerns about the low level of curiosity have recently become the starting point of this research. Knowing the effect of literacy based on the Montessori approach to children's curiosity at the age of seven is the goal of this study. For this reason, the pretest posttest non equivalent group design was used as a research method. A total of 17 class IB children from SD Kanisius Sorowajan Yogyakarta were involved as a sample for the Montessori group and 17 class IA children as a sample for the control class. The research findings show that a literacy program based on the Montessori approach influences children's curiosity. Statistical tests showed differences in posttest-pretest scores for the Montessori group ( M = 1.0229,SE = 0.15003) higher than the control group ( M = 0.0076, SE = 0.03251). The difference is significant with t (17.499) = 6.614 and p = 0.000 ( p <0.05). The magnitude of the effect obtained is r = 0.8451 which is included in the "big effect" category which is equivalent to 71.43%. The learning effectiveness test in the Montessori class with an N-gain score was 55.98% which was in the "medium effectiveness" category, while in the control class it was 0.42% which was included in "low effectiveness".]

Language: Indonesian

DOI: 10.30601/dedikasi.v7i1.3533

ISSN: 2548-8848, 2338-9966

Language: German

ISSN: 0722-2513

Language: Russian

Published: Moscow, Russia: Tipo-lit. T-va I.N. Kushnerev, 1914

Language: German

Abstract/Notes: Common methods of measuring discipline disproportionality can produce contradictory results and obscure base-rate information. In this paper, we show how using multilevel modeling to analyze discipline disparities resolves ambiguities inherent in traditional measures of disparities: relative rate ratios and risk differences. One previous study suggests there is less racial discipline disproportionality in Montessori schools, so we used our new approach, along with relative rate ratios and risk differences, to compare discipline disproportionality in a sample of Title 1 Montessori and non-Montessori schools identified using propensity score matching. Using the multilevel model clarified results from other measures: Discipline disproportionality was similar across school settings, even though overall rates were significantly lower in the Montessori schools.

Language: English

DOI: 10.1080/19345747.2023.2186991

ISSN: 1934-5747

Abstract/Notes: Golden Age adalah masa keemasan bagi anak usia dini.  Pembelajaran Montessori di TK Kids Republic mempunyai tujuan penelitian untuk mengggambarkan pelaksanaan kemandirian. Penelitian analisis ini menggunakan metode, metode tersebut adalah metode yang digunakan agar mampu melihat perkembangan anak. Observasi dan wawancara merupakan teknik pengumpulan data. Dokumentasi    yang dilakukan oleh peneliti adalah foto-foto atau video kegiatan pembelajaran dan portofolio anak. Penelitian ini berjudul “Analisis Deskriptif Penerapan Pembelajaran Montessori Terhadap Kemandirian Anak di TK Kids Republic Jakarta Timur”. Untuk meningkatkan sikap kemandirian pada anak yaitu dengan metode pembelajaran Montessori dan hasil analisis data penelitian sebelumnya dapat disimpulkan  bahwa terjadi perkembangan yang signifikan terhadap diterapkannya metode pembelajaran Montessori. Anak mengalami perkembangan yang baik. Anak menjadi lebih mandiri  dan mampu mengerjakan hal yang sederhana sendiri. Seperti belajar mempelajari urutan dan keteraturan, belajar memakai sepatu sendiri, belajar mengancingkan baju sendiri, belajar makan sendiri dan mengambil sendiri bahan-bahan yang ada di rak atau meja.

Language: Indonesian

DOI: https://doi.org/10.29062/seling.v9i1.1514

ISSN: 2528-083X, 2540-8801

Abstract/Notes: The article is a presentation of a model of work with the elderly based on the principles of Maria Montessori pedagogy. The described model provides support for elderly people (also with cognitive deficits) not only in retaining maximum independence and highest possible level of intellectual functions, but also in their development through success-focused learning. Chosen elements adopted from Maria Montessori’s pedagogy such as prepared environment, specific didactic materials, and teacher/companion enable the classes’ participants to learn with joy, enjoying autonomy, respect and dignity. / Artykuł jest prezentacją modelu pracy z osobami starszymi opartej na założeniach pedagogiki Marii Montesssori. Opisywany model jest propozycją wsparcia osób starszych (również z deficytami poznawczymi) nie tylko w zachowaniu maksymalnej samodzielności, utrzymaniu funkcji intelektualnych na możliwie wysokim poziomie, ale także ich rozwój poprzez uczenie się zogniskowane na powodzeniu. Zaadaptowane z pedagogiki Marii Montessori wybrane elementy, m.in. przygotowane otoczenie, specyficzne materiały dydaktyczne, osoba nauczyciela/ towarzysza dają uczestnikom zajęć możliwość uczenia się z radością, poczuciem autonomii, szacunku i godności.

Language: Polish

ISSN: 1230-929X